Hendra
email : zzahra_2020@yahoo.com;tee-ana@yahoo.com
ABSTRAKSI
Mutu
pendidikan di negara kita saat ini diakui masih jauh dari yang diharapkan,
dimana masih perlu didukung oleh beberapa sistem yang dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Seperti diketahui bahwa saat ini sistem pendidikan yang digunakan
masih bersifat konvensional, oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang
memiliki unsur pendidikan konvensional dan modern. Sistem ini dikenal dengan
nama e-learning (electronic learning),
atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem pembelajaran elektronik. Disisi lain
sistem e-learning bisa dikatakan sebagai proses pembelajaran yang
lebih mengutamakan ke-efektifan dan ke-efisienan baik dari segi waktu, biaya
maupun materi pembelajaran yang ingin disampaikan. Ke-efektifan dan
ke-efisienan e-learning ini dapat
dilihat pada salah satu aplikasi yang ada pada e-learning yaitu aplikasi forum diskusi. Forum diskusi ini memiliki
peranan yang sangat penting dalam e-learning
dikarenakan pada konsep dan mekanisme e-learning
seluruh peserta pembelajaran baik itu pengajar maupun peserta didik akan
terhubung dengan suatu sistem elektronik dimana semua peserta pembelajaran
dapat berinteraksi dan berdiskusi, sehingga sistem pembelajaran dapat lebih
efektif dan efisien dari sisi waktu dan biaya. Dengan adanya aplikasi forum
diskusi pada sistem pembelajaran e-learning,
peserta didik memiliki manfaat yang lebih diantaranya yaitu peserta didik dapat
berkomunikasi dengan pengajar dan sesama peserta didik tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu. Selain peserta didik, pengajar juga mendapatkan manfaat yang
lebih dari forum diskusi yang ada pada aplikasi e-learning, diantaranya adalah dapat menghemat waktu proses belajar
mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan, dapat
menjangkau wilayah geografis yang lebih luas dan dapat melatih pelajar agar
lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Kata
kunci : e-learning, forum diskusi, pengajar,
peserta didik.
Quality of education in our country today is still far recognized than
expected, which still needs to be supported by several systems that can improve
the quality of education. As it is known that the current education system is
still used conventional, and therefore needed a system that has elements of
conventional and modern education. This system known as e-learning (electronic
learning), or in the Indonesian language is called electronic learning systems.
On the other hand e-learning system can be regarded as the learning process to
prioritize the effectiveness and the efisienan both in terms of time, cost and
learning materials to be submitted. The effectiveness and the efisienan
e-learning can be seen in one application on the e-learning is a discussion
forum application. This discussion forum has a very important role in
e-learning because of the concept and mechanism of e-learning throughout the
learning of participants both faculty and students will be connected to an
electronic system of learning where all participants can interact and discuss,
so the system can be more effective learning and
efficient from the time and cost. With forum
discussion on the application of learning systems e-learning, learners have
more benefits that include students can communicate with teachers and fellow
students without being limited by space and time. In addition to students,
teachers also benefited more from the forum of discussion on e-learning
applications such as delivery can save you time teaching-learning process,
reduce travel costs, saving the cost of education, geographic region can reach
a wider and can train students to more independent in getting knowledge.
Keywords: e-learning, discussion forums, teacher, learner.
PENDAHULUAN
Mutu pendidikan harus diupayakan untuk mencapai
kemajuan yang dilandasi oleh suatu perubahan terencana. Peningkatan mutu
pendidikan diperoleh melalui dua strategi, yaitu peningkatan mutu pendidikan
yang berorientasi akademis, untuk memberi dasar minimal dalam perjalanan yang
harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntutan zaman,
dan peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada ketrampilan hidup yang
essensial yang mencakup pendidikan yang berlandasan luas, nyata dan bermakna.
Salah satu teknologi yang banyak digunakan
sebagai media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar adalah aplikasi e-learning. Hal ini didasarkan karena
e-learning lebih mengutamakan ke-efektifan dan ke-efisienan baik dari segi waktu ,
biaya maupun materi pembelajaran yang ingin disampaikan.
Sistem e-learning mengadopsi sistem
pembelajaran konvensional, hanya saja dipindahkan kedalam sistem digital. Oleh karena itu e-learning
perlu dikemas sedemikian rupa agar seolah-olah pelajar atau peserta didik
belajar secara konvensional, hal ini dimaksudkan agar pelajar atau peserta didik tidak akan merasa jenuh berhadapan dengan
komputer maupun perangkat elektronik lainnya. Maka dari itu e-learning perlu memasukkan unsur-unsur
yang biasa dilakukan pada proses pembelajaran konvensional, misalnya memasukan aplikasi
konsultasi antara peserta didik dengan pengajar, forum diskusi antar anggota, melakukan
kuisioner, pre-test atau kuis, homework, contoh-contoh real, problem
solving dan lain-lain.
Aplikasi forum dalam e-learning
ini sangatlah penting dikarenakan konsep dan mekanisme e-learning itu sendiri yang lebih mengutamakan adanya proses
pembelajaran dengan saling berdiskusi antara para peserta didik dan pengajar,
selain itu juga aplikasi forum ini dapat dikatakan sebagai salah satu unsur yang
biasa dilakukan pada proses pembelajaran konvensional. Sehingga dengan adanya
aplikasi forum dalam e-learning akan
membuat metode pembelajaran e-learning
semakin baik.
Dengan adanya
aplikasi forum diskusi pada sistem pembelajaran e-learning, peserta didik memiliki manfaat yang lebih diantaranya
peserta didik dapat berkomunikasi dengan pengajar setiap saat, selain dengan
pengajar, peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan siapa pun yang ikut
bergabung dalam forum diskusi tersebut mengenai hal-hal yang masih membingungkan
peserta didik. Dengan kondisi demikian diharapkan peserta didik dapat lebih
memantapkan penguasaanya terhadap materi pembelajaran. Selain peserta didik
yang mendapatkan manfaat dengan adanya forum diskusi ini, pengajar juga
mendapatkan manfaat yang lebih diantaranya pengajar akan mendapatkan waktu
luang yang relatif banyak yang dapat digunakan untuk pendalaman ilmu dan
pemutakhiran bahan-bahan belajar serta dapat melakukan penelitian guna
peningkatan wawasannya, bahkan pengajar dapat mengetahui kapan peserta didiknya
belajar dan topik apa yang sedang dipelajari, berapa lama topik tersebut
dipelajari serta berapa kali topik tersebut dipelajari ulang.
Aplikasi forum diskusi pada media e-learning ini dapat meningkatkan kadar
interaksi yang lebih antara peserta didik dan pengajar maupun antar sesama
peserta didik dibandingkan dengan pendidikan konvensional. Selain meningkatkan
kadar interaksi, forum diskusi juga meningkatkan interaksi pembelajaran dari
mana dan kapan saja dan juga menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
PERMASALAHAN
Sudah saatnya
teknologi informasi dimanfaatkan secara optimal dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional. Terlebih
di masa depan pendidikan akan menghadapi persaingan global yang sangat ketat.
Agar dapat memenangkan ataupun dapat ikut bermain dalam dinamika global
membutuhkan prasyarat kekuatan kepercayaan diri dan kemandirian.
Untuk mengatasi masalah
diatas, maka diperlukanlah konsep dan mekanisme yang lebih baik untuk
meningkatkan kualitas sistem pendidikan konvensional yang dikenal dengan
pembelajaran dengan memanfaatkan elektronik yang disebut e-learning, guna menciptakan perkembangan dunia pendidikan sejalan
dengan perkembangan dunia IT yang sangat pesat. Pada konsep dan mekanisme e-learning seluruh peserta pembelajaran
baik itu pengajar maupun pelajar akan terhubung dalam suatu sistem elektronik,
dimana semua peserta pembelajaran dapat bertukar ilmu maupun materi
pembelajaran.
Aplikasi forum dalam e-learning
ini sangatlah penting dikarenakan konsep dan mekanisme e-learning itu sendiri yang lebih mengutamakan adanya proses
pembelajaran dengan saling berdiskusi antara para peserta didik dan pengajar,
selain itu juga aplikasi forum ini dapat dikatakan sebagai salah satu unsur yang
biasa dilakukan pada proses pembelajaran konvensional. Sehingga dengan adanya
aplikasi forum dalam e-learning akan
membuat metode pembelajaran e-learning
semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas
maka permasalahan yang akan dikemukakan adalah bagaimana membuat feature form diskusi sebagai media penunjang
dalam aplikasi e-learning serta
komponen – komponen apa saja yang menjadi dasar dalam membangun e-learning.
LANDASAN TEORI
DEFINISI E-LEARNING
Pengertian para ahli mengenai e-learning ini sangatlah banyak
diantaranya :
- Menurut Soekartawi
(2003)
E-learning
is a generic term for all technologically supported learning using an array of
teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes,
teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based
training or computer aided instruction also commonly referred to as online
courses.
·
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002)
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran
yang menggunakan rangkaian elektronika (LAN, WAN, atau Internet) untuk
menyampakan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan.
·
Dong (dalam Kamaraga,
2002)
e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui
perangkat elektronik computer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
·
Rosenberg (2001)
Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan
teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.
·
Darin E. Hartley
(Hartley, 2001)
e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media
internet, intranet atau media jaringan computer lain.
·
LearnFrame.com dalam Glossary of eLearning Terms (Glossary,
2001)
e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan
computer, maupun computer standalone.
Perkembangan E-learning dari masa
ke masa
Uraian singkat tentang perkembangan e-learning dari masa sebagai berikut
(cross,2002) :
1990: CBT (Computer Based Training)
Era dimana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC
standalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (visual dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan
perangkat lunak Macromedia mengeluarkan
tool pengembangan bernama Authorware, sedangkan
asymetrix (sekarang bernama Click2learn) juga mengembangkan
perangkat lunak bernama toolbook.
1994 : Paket-paket CBT
Seiring dengan mulai diterimanya CBT oleh
masyarakat, sejak tahun 1994 muncul CBT dalam bentuk paket-paket yang lebih
menarik dan diproduksi secara missal.
1997 : LMS (Learning Management System)
Seiring dengan perkembangan teknologi internet
di dunia, masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan
informasi yang cepat diperoleh menjadi mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah
halangan lagi. Disinilah muncul sebutan Learning
Management System atau biasa disingkat dengan LMS. Perkembangan LMS yang
semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability
antara LMS yang ada dengan suatu standar. Standar yang muncul misalnya adalah
standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline
Industry CBT Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dan lain sebagainya.
1999 : Aplikasi e-Learning berbasis Web
Perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-learning berbasis web secara total,
baik unuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS
mulai digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikatakan
menjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi
juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, berukuran
kecil dan stabil.
Keuntungan
e-Learning :
·
Menghemat waktu proses belajar
mengajar
·
Mengurangi biaya
perjalanan
·
Menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku)
·
Menjangkau wilayah
geografis yang lebih luas
·
Melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Manfaat e-learning
juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang
:
- Manfaat
bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita
dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu
kita juga dapat berkomunikasi dengan pengajar setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat
melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja,
juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada pengajar begitu
selesai dikerjakan.
- Manfaat
bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning
manfaat yang diperoleh pengajar antara lain adalah bahwa pengajar akan lebih
mudah melakukan pembaharuan materi maupun model pengajaran sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien
mengontrol kegiatan belajar siswanya.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata
menunjukkan sukses yang signifikan (Soekartawi, 2005), antara lain:
- Mampu meningkatkan pemerataan pendidikan;
- Mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau
putus sekolah;
- Meningkatkan prestasi belajar;
- Meningkatkan kehadiran peserta didik di kelas,
- Meningkatkan rasa percaya diri;
- Meningkatkan wawasan (outward looking);
- Mengatasi kekurangan tenaga pendidikan;
- Meningkatkan efisiensi.
Teknologi
Pendukung e-learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi.
Karena itu dikenal istilah
:
- Computer Based
Learning (CBL), yaitu
pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer.
- Computer Assisted
Learning (CAL), yaitu
pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
Selain dua istilah
tersebut, dalam e-learning juga
dikenal teknologi berbasis pembelajaran (technology
based learning) dan tekonologi berbasis pembelajaran web (technology based web-learning)
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari audio information technologies (radio, audio tape, voice mail, telephone)
dan video information technologies (video
tape, video text, video messanging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya Data Information Technologies (bulletin board, internet, e-mail,
tele-collaboration).
Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi
dari teknologi yang telah diuraikan di atas. Teknologi ini juga sering dipakai
pada pendidikan jarak jauh, yang dimaksudkan agar komunikasi antara pelajar dan
pendidik bisa terjadi dengan memanfaatkan keunggulan e-learning.
Secara lebih rinci e-learning dikategorikan menjadi tiga kriteria dasar, yaitu :
v E-learning
besifat jaringan : yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan
atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan berbagi pembelajaran dan
informasi.
v E-learning
dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar
teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones dan alat bantu digital
lainnya, walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa
digolongkan sebagai e-learning.
v E-learning
terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang
mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.
Pembahasan sistem e-learning
Pengembangan sistem e-learning dibutuhkan untuk memperkuat sistem pendidikan
konvensional, pengembangan sistem ini haruslah memiliki lingkungan belajar yang
fleksibel, mudah diakses dimana saja dan kapan saja. Dengan pengembangan sistem
e-learning ini diharapkan peserta
didik dapat mengikuti pembelajaran maupun ujian di tempat manapun peserta didik
itu berada dan juga sistem e-learning
ini diharapkan dapat membuat budaya belajar dan mengajar yang fleksibel dan
modern sesuai dengan perkembangan zaman.
Pengembangan sistem e-learning tentu memiliki hubungan yang erat dengan kualitas yang
dihasilkan sistem ini. Pengembangan sistem e-learning
ini diharapkan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan sistem pendidikan
konvensional, memang kita sadari kualitas itu bersifat abstrak dan sulit untuk
mengukurnya tetapi kita dapat menggunakan beberapa acuan dalam menentukan
kualitas suatu sistem apakah sudah baik atau belum. Dasar yang digunakan sebagai acuannya adalah :
- Operasional
penggunaan : Maksudnya adalah
seberapa banyak user yang dalam hal ini adalah peserta didik yang mengakses
aplikasi e-learning. Jika user jarang mengakses maka bisa dikatakan bahwa kualitas sistem e-learning masih kurang baik.
Sehingga mungkin saja muncul dalam pemikiran user bahwa website ataupun
blog yang dibuatnya lebih baik dalam hal materi dan desain disbanding
aplikasi e-learning yang sedang
dikembangkan.
2. Tampilan : tampilan aplikasi e-learning kita haruslah memiliki nilai
estetika agar user atau peserta didik tidak akan jenuh jika menggunakan
aplikasi e-learning ini. Tampilan ini
bukan hanya dari tampilan luar aplikasinya saja melainkan juga harus memiliki
tampilan pada materi-materi yang akan disajikan.
3. Interaksi : interaksi pada aplikasi e-learning ini harus interaktif antara
pengajar dan peserta didik agar jika peserta didik memiliki masalah atau
kendala dalam pembelajaran maka peserta didik tersebut dapat bertanya dengan
rekan-rekannya maupun dengan pengajar dan juga diharapkan memiliki fasilitas
konsultasi dengan pengajar yang berfungsi untuk memberikan saran dan kritik
baik dari pengajar untuk peserta didiknya maupun untuk pengajar dari peserta
didiknya.
4. Kecepatan dalam mengakses : mengukur
kualitas sistem e-learning ini
dilihat dari segi kecepatan dalam mengakses, kecepatan dalam mengakses baik
mengakases konten maupun materi harus benar-benar diperhatikan karena jika
kecepatannya sangat lambat maka akan menjadi kendala dalam proses belajar
mengajarnya hal ini dikarenakan aplikasi e-learning
ini memiliki banyak user yang ingin mengakses aplikasi ini jika satu user
memiliki kendala dalam hal kecepatan dalam mengakses konten maupun materi maka
hal ini akan berdampak pada user lainnya dalam mengakses halaman maupun materi
yang sama.
Faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem e-learning
Perlu diketahui disini bahwa untuk mengembangkan
sebuah sistem e-learning ini tidaklah
mudah dikarenakan pengembangan sistem ini didalam dunia pendidikan memiliki
beberapa faktor yang mempengaruhi apakah sistem ini dapat berjalan atau tidak, antara
lain sebagai berikut :
- Faktor kebijakan
Faktor kebijakan ini
maksudnya adalah kebijakan yang diberikan oleh management atau stack holder
suatu institusi pendidikan mengenai sistem pengajaran yang akan digunakan.
Sistem e-learning tidak akan bisa
berjalan sama sekali jikalau kebijakan dari management
institusi pendidikan tersebut tidak berpihak sama sekali terhadap sistem ini.
Selain kebijakan dari management
tentu kebijakan yang dapat memperkuat jalannya sistem ini adalah kebijakan dari
pemerintah. Tentu kita ketahui pendidikan konvensional di negara ini perlu
dibenahi lebih baik lagi tapi tidaklah salah kalau kita memperkuat pendidikan
konvensional ini dengan pendidikan menggunakan metode e-learning dikarenakan letak geografis negara kita yang sangat luas
agar semua pengajar dan pelajar di negara kita ini tidaklah terlalu ketinggalan
dengan perkembangan dunia pendidikan maupun dunia IT.
- Faktor SDM (Sumber Daya Manusia)
pengelola sistem dan pengguna sistem
Faktor SDM tentu
sangatlah penting sekali di dalam pengembangan sistem ini dikarenakan sistem
ini memerlukan pengelolaan secara berkala untuk mengikuti perkembangan
pendidikan sekarang ini. Disamping SDM dari segi pengelola sistem, SDM lainnya
yang diperlukan adalah SDM dari segi pengguna sistem, jika pengguna sistem
tidak memiliki SDM yang baik dalam hal menggunakan sistem ini maka sia-sialah
sistem e-learning yang dibangun
sangat bagus jika tidak ditunjang oleh SDM dari segi pengguna karena pengguna
adalah sasaran utama sistem e-learning
ini.
- Konten dalam sistem e-learning
Konten tidaklah kalah
penting dari faktor – faktor lain yang mempengaruhi pengembangan sistem e-learning. Konten yang ada harus
bersifat interaktif dikarenakan e-learning
ini tidak mungkin menggantikan pendidikan konvensional, e-learning ini hanya memperkuat
pendidikan konvensional jadi sangatlah ideal kalau e-learning ini memiliki konsep seperti pendidikan konvensional yang
idealnya memerlukan interaksi antara pengajar dan pelajar termasuk pemberian
kuis secara online dan konsultasi tanya jawab antara tenaga pengajar dan
peserta didik atau pelajar.
- Faktor budaya
Budaya ini memiliki
peranan tersendiri dari segi pemakai sistem, karena yang kita ketahui pemakai
sistem ini sudah terbiasa dengan pendidikan konvensional yang notabene pembelajaran tergantung dari
kemapuan SDM pengajar sedangkan e-learning
ini lebih mengutamakan kemampuan pelajar. Hal yang sangat mengkhawatirkan
adalah jika sang pemakai sistem memandang e-learning
ini sebagai kelas dua dibandingkan pendidikan konvensional maka pemakai sistem
ini akan menggunakan e-learning ini
dengan tidak serius, bisa jadi dalam pemikiran pemakai sistem bahwa e-learning ini tidaklah jauh berbeda
dengan website-website atau blog-blog yang dia buat atau yang ada di internet
pada umumnya.
Strategi
pengembangan e-learning
Strategi pengembangan e-learning menurut Onno W. Purbo (2005) memiliki kesamaan dengan
strategi pengembangan perangkat lunak dikarenakan e-learning merupakan perangkat lunak juga. Berikut tahapannya :
- Requirement Analysis and
specification
Analisa kebutuhan ini
maksudnya adalah kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh pemakai sistem ini,
sebagai contoh kebutuhan untuk men-download
materi, kebutuhan untuk tanya jawab dengan peserta didik lainnya baik itu
melalui live chat, video conference, maupun
melalui VOIP (Voice over Internet
Protocol ) dan lain sebagainya.
- Design
Tahapan desain ini
mungkin bisa dijadikan menjadi 2 tahap yakni tahap pertama desain secara global
dan yang kedua desain secara detail hingga modul, tipe data, fungsi dan
prosedur.
- Coding
Tahap ini merupakan implementasi hasil desain ke dalam baris-baris
program.
- Testing
Pengujian ini
pertama-tama dilakukan di tingkat modul yang kemudian dilanjutkan ditingkat
logika internal dan diakhiri pada pemeriksaan hasil, apakah sudah memenuhi
kebutuhan yang diinginkan.
- Maintenance
Tahap ini merupakan
tahapan terakhir pada pengembangan e-learning
dan tahapan ini memiliki peranan yang sangatlah penting karena jika terdapat
kendala pada sistem maka tugas pengelola sistem inilah yang akan me-maintenance sistem yang sedang berjalan
ini.
Requirement Analysis and
specification
Dalam tahap
implementasi terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk perancangan
aplikasi forum, yakni perangkat keras, perangkat lunak dan rancangan antar muka
aplikasi.
Perangkat keras yang
digunakan untuk perancangan aplikasi adalah :
- Intel Pentium Dual Core
- Hardisk 120 GB, RAM 1GB
Adapun perangkat
lunak yang digunakan antara lain :
- Macromedia Dreamweaver MX 2004 sebagai tool untuk merancang halaman web
- AppServ 2.6.0 sebagai web
server.
- Internet Explorer 8 dan Mozilla Firefox sebagai web browser.
DESIGN
Tahapan desain ini dapat dijadikan
menjadi 2 (dua) tahap yakni tahap pertama desain secara global dan yang kedua
desain secara detail hingga modul, tipe data, fungsi dan prosedur.
Sebelum pembahasan desain secara
detail perlu kita ketahui desain secara global, desain secara global dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Desain
secara global
Setelah kita
mengetahui rancangan desain secara global, berikut ini tahap kedua desain yaitu
rancangan desain secara detail. Dalam rancangan desain secara detail ini
dibahas mengenai tipe data dan variable yang digunakan pada aplikasi forum
diskusi, berikut tipe data dan variabel yang digunakan sebagai berikut:
Untuk table forum_answer memiliki
tipe data sebagai berikut
Gambar 3. Tipe data dan variable forum_answer
Sedangkan untuk table
forum_question tipe datanya sebagai berikut :
Gambar 4. Tipe data dan variable
forum_question
Berikut gambar keterhubungan antara table forum_answer dan forum_question :
Gambar 5. Keterhubungan Antar Tabel
CODING
Dalam startegi pengembangan e-learning ini terdapat tahap coding,
tahap coding ini merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris
program. Berikut merupakan salah satu contoh coding yang dipakai pada feature form diskusi, coding ini
terletak pada file add_topic.php yang berfungsi untuk menyimpan topic baru yang
baru dibuat :
<?php
$host="localhost"; // Host
name
$username="root"; // Mysql
username
$password="1234"; // Mysql
password
$db_name="test"; //
Database name
$tbl_name="forum_question";
// Table name
// Connect to server and select
database.
mysql_connect("$host",
"$username", "$password")or die("cannot
connect");
mysql_select_db("$db_name")or
die("cannot select DB");
// get data that sent from form
$topic=$_POST['topic'];
$detail=$_POST['detail'];
$name=$_POST['name'];
$email=$_POST['email'];
$datetime=date("d/m/y
h:i:s"); //create date time
$sql="INSERT INTO
$tbl_name(topic, detail, name, email, datetime)VALUES('$topic', '$detail',
'$name', '$email', '$datetime')";
$result=mysql_query($sql);
if($result){
echo
"Successful<BR>";
echo "<a
href=main_forum.php>View your topic</a>";
}
else {
echo "ERROR";
}
mysql_close();
?>
IMPLEMENTASI
Tahap implementasi dapat dikatakan
sebagai tahap sesudah strategi pengembangan e-learning,
di tahap ini akan dibahas lebih detail tentang fitur – fitur yang ada pada
aplikasi e-learning dan juga fungsi-fungsi
yang ada pada feature forum diskusi.
Pada forum diskusi ini terdapat beberapa
fungsi yaitu fungsi untuk membuat topik baru, fungsi untuk melihat topik yang
sudah ada dan fungsi untuk me-reply
atau memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada dan dapat di posting oleh siapa saja.
Sebelum kita membahas tentang fungsi
– fungsi yang ada pada forum diskusi sebaiknya kita bahas terlebih dahulu
tentang fitur-fitur yang ada pada aplikasi e-learning.
Berikut tampilan fitur-fitur yang ada pada aplikasi e-learning :
Gambar berikut merupakan halaman home.php yang ada pada e-learning network berisikan latar
belakang kenapa perlu adanya aplikasi forum diskusi pada media e-learning.
Gambar 6. Desain halaman home.php
Selanjutnya
pada gambar 7 dan gambar 8 terdapat halaman website yang berisi tentang visi
dan misi Perguruan Tinggi Raharja serta sejarah Perguruan Tinggi Raharja,
seperti pada gambar berikut :
Gambar 7. Desain halaman visi misi
Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 8. Desain halaman sejarah Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 9 dan Gambar 10 membahas tentang
informasi mengenai lokasi Perguruan Tinggi Raharja yang berisikan alamat dan site map lokasi Perguruan Tinggi Raharja
dengan lokasi-lokasi strategi di kota Tangerang.
Gambar 9. Desain halaman lokasi
Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 10. Desain peta lokasi Perguruan
Tinggi Raharja
Setelah kita mengetahui fitur-fitur
yang ada pada aplikasi e-learning ,
sekarang akan dibahas fungsi-fungsi pada forum diskusi. Berikut merupakan
tampilan untuk membuat topik baru, semua user
yang sudah terdaftar dan dapat login
dapat membuat topik yang berhubungan dengan dunia IT yang sedang marak
diperbincangkan sekarang ini.
Selain memiliki form untuk membuat topik baru, user
juga dapat melihat topik apa saja yang sudah dibuat oleh anggota e-learning network. Berikut tampilan
untuk melihat kategori topik yang sudah di-posting
:
Gambar 12. Form melihat topik yang sudah dibuat
Fungsi berikutnya adalah user dapat melihat tiap topik yang sudah
memiliki forum dan pertanyaan apa saja yang ada pada topik tersebut, dan juga
dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada, jawaban atas pertanyaan ini
dapat di posting oleh siapa saja.
Berikut tampilan form yang sudah
memiliki posting jawaban dari anggota-anggota e-learning network
Gambar 13. Form view_topic.php
Gambar 14. Desain antarmuka aplikasi
forum diskusi
Untuk masuk ke aplikasi forum ini, user harus terlebih dahulu login jika belum memiliki akun user dapat registrasi.
Berikut penjelasan script yang digunakan pada
halaman awal antarmuka aplikasi forum diskusi
KESIMPULAN
E-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan
antara peserta didik dan pengajar dalam sebuah ruang belajar online. E-learning tercipta untuk mengatasi keterbatasan antara peserta
didik dan pengajar, terutama dalam hal waktu dan ruang. Dengan e-learning maka pengajar dan peserta
didik tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. Proses pendidikan
dapat berjalan kapan saja dengan mengabaikan kedua hal tersebut.
Perlu diketahui se-efektif dan
se-efisien apapun e-learning ini
tidaklah bisa untuk menggantikan pendidikan konvensional pada saat ini, hal ini
dikarenakan bahwa pendidikan dalam berbagai sistem pun tetap memerlukan peran
seorang pengajar yang memerlukan tatap muka agar dapat saling berinteraksi
dengan peserta didiknya, namun untuk mengembangkan sistem e-learning ini tidaklah mudah dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhinya, satu faktor yang mungkin bisa dijadikan acuan apakah sistem
ini dapat diterapkan atau tidak adalah faktor SDM yang akan menjalan sistem
tersebut. Maka dari itu penulis mengatakan bahwa sistem e-learning ini hanyalah untuk memperkuat sistem pendidikan
konvensional dan e-learning juga
berfungsi untuk memperkaya wawasan dan pemahaman peserta didik, serta proses
pembiasaan agar sadar terhadap sumber informasi khususnya teknologi internet.
Salah aplikasi yang dapat dijadikan
acuan dalam pengukuran ke-efektifan dan ke-efisienan e-learning adalah forum
diskusi. Dimana dalam forum tersebut banyak peserta
didik dan pengajar yang saling berdiskusi, sehingga pertukaran informasi akan
semakin cepat. Oleh karena itu forum diskusi ini memiliki peranan yang sangat penting
dalam e-learning dikarenakan pada
konsep dan mekanisme e-learning
seluruh peserta pembelajaran baik itu pengajar maupun pelajar akan terhubung
dengan suatu sistem elektronik untuk dapat berdiskusi, sehingga diharapkan
dengan adanya aplikasi forum dalam metode e-learning
dapat meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi dalam penerapan e-learning, baik dari sisi waktu, biaya
maupun mutu lulusan yang dihasilkan.
Forum diskusi pada media e-learning
ini dapat meningkatkan interaksi antara peserta didik dengan pengajar yang
lebih dibandingkan dengan pendidikan konvensional, hal ini dikarenakan tidak
semua peserta didik pada sistem pendidikan konvensional dapat berani atau
mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya
di dalam diskusi dikarenakan pada pembelajaran konvensional kesempatan yang ada
atau disediakan pengajar untuk berdiskusi atau tanya jawab sangat terbatas dan
juga biasanya cenderung didominasi oleh peserta didik yang cepat tanggap dan
berani. Hal ini tidak akan terjadi pada e-learning
dikarenakan terdapatnya forum diskusi yang berguna untuk menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditanyakan peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
- Menuju Pendidikan Dasar Bermutu dan Merata
Laporan Komisi Nasional Pendidikan 2001, Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional, 13-14
- Herman, Asep (2005). Pengenalan e-Learning. Jurnal Universitas
Gajah Mada.
- Purnawan, Yudi (2007).
Pengertian e-learning. Artikel
Wordpress.
- Purnawan, Yudi (2008).
Perbedaan e-learning dan
konvensional. Artikel Wordpress.
- Satria
Wahono, Romi (2005). Pengantar e-learning
dan pengembangannya. Artikel ilmukomputer.com
- Komara,
Endang (2009). Peran e-learning.
Artikel
Pikiran Rakyat Online.
- Tafiardi, Drs (2005). Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui e-Learning.. Jurnal Pendidikan Penabur – No.04/Th.IV/Juli2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar